Pengikut

Minggu, 28 November 2010

65 tahun kekayan Indonesia

Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah.Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat profil negaranya.

Wooww... Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.



1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.?



pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya.lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah!



2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.



Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina?.



3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.



Letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi.sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buatmereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat.karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untukmenjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuatuntuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sedikitelah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uanguntuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.



4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.?



Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.



5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia.





Bengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.



6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.





Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.



7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.



Negara ini sangat sangat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi??





dialah INDONESIA!

untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.

Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan indonesia saat ini silahkan disimak.



Judulnya Ketika Tuhan Menciptakan IndonesiaSuatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'idiot2? di pemerintahannya)
Dan untuk rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.





"Indonesia tanah air betadisana tempat lahir beta,dibuai dibesarkan bunda,Tempat berlindung di hari Tua...HIngga nanti menutup mata"

Menerapkan bahan bangunan yang ramah lingkungan: Total Kekayaan Orang Indonesia

Menerapkan bahan bangunan yang ramah lingkungan: Total Kekayaan Orang Indonesia: "JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Total kekayaan orang Indonesia hingga pertengahan tahun 2010 mencapai 1,8 triliun dollar AS atau naik lima ka..."

Total Kekayaan Orang Indonesia

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Total kekayaan orang Indonesia hingga pertengahan tahun 2010 mencapai 1,8 triliun dollar AS atau naik lima kali lipat dalam satu dekade terakhir. Kekayaan itu diperkirakan akan tumbuh menjadi 3 triliun dollar AS atau dua kali lipat pada tahun 2015.
Demikian terungkap dalam laporan kekayaan global yang dirilis Credit Suisse Research Institute di Jakarta, Rabu (13/10/2010). Penelitian dilakukan di lebih dari 200 negara.

Menurut Chief Executive Officer Private Banking Credit Suisse, Walter Berchtold, penelitian mengenai kekayaan global dapat membantu investor membuat keputusan penting dalam mengolah portofolio.

Data tersebut menunjukkan, laju kekayaan orang Indonesia telah melampaui rata-rata laju kekayaan global, yakni 72 persen. Adapun kekayaan rata-rata orang dewasa di Indonesia 12.112 dollar AS atau naik 384 persen jika dibandingkan tahun 2000. Pertumbuhan itu merupakan yang tercepat di Asia-Pasifik atau tertinggi keempat di dunia.

Sekitar 20 persen dari total penduduk Indonesia memiliki kekayaan berkisar 10.000- 100.000 dollar AS, sedangkan 87 persen penduduk memiliki kekayaan di bawah 10.000 dollar AS per orang. Lebih dari 90 persen kekayaan rumah tangga itu berupa aset nonfinansial, terutama properti.

Menanggapi temuan itu, Direktur Capital Market Property Jones Lang Lasalle Indonesia Vivin Harsanto mengemukakan, tren pilihan investasi ke sektor properti bisa dipahami mengingat tren bisnis dan nilai properti terus tumbuh. Bahkan, sejumlah perusahaan dengan bidang usaha nonproperti mulai merambah ke sektor properti.

”Ada kecenderungan orang kaya melakukan diversifikasi investasi dalam bentuk properti. Sebab harga properti terus tumbuh yang akan berpengaruh pada peningkatan nilai aset,” ujar Vivin.

Nilai aset properti


Kecenderungan meningkatnya nilai aset properti antara lain tecermin dari harga tanah dan bangunan yang terus naik. Dicontohkan, harga tanah pada kawasan pusat bisnis (CBD) di Kuningan, Jakarta, melonjak dari Rp 18 juta-Rp 19 juta per meter persegi (m) tahun 2008 menjadi Rp 24 juta per m tahun ini.

Tren kenaikan nilai aset tersebut menyebabkan pihak yang berinvestasi di sektor properti mengalami penambahan nilai aset. Adapun faktor pendorong kenaikan aset properti adalah keterbatasan lahan dan perbaikan infrastruktur.

Di sisi lain, harga tanah di Indonesia cenderung lebih murah daripda negara-negara lain di Asia Tenggara. Harga tanah di CBD Jakarta, misalnya, mencapai Rp 40 juta per m, sedangkan di CBD Vietnam bisa mencapai Rp 150 juta per m.

Credit Suisse Research Institute mencatat, secara keseluruhan kekayaan global yang dimiliki 4,4 miliar orang dewasa telah mencapai 195 triliun dollar AS.

Negara penghasil orang kaya terbesar adalah Amerika Serikat, Jepang, dan China. Tahun 2015, kekayaan global diprediksi mencapai 315 triliun dollar AS.

Faktor yang mendorong pertumbuhan kekayaan dunia tersebut adalah menguatnya pertumbuhan kekayaan rumah tangga di sebagian besar negara Asia Pasifik.

Hal itu mendorong munculnya kelas menengah sebanyak 1 miliar orang dengan rata-rata kekayaan 10.000-100.000 dollar AS per orang dewasa.

”Bagi kelas menengah, kekayaan memberikan keamanan finansial yang mereka butuhkan untuk menjadi konsumen baru yang terus menguat,” ujar Giles Keating, Global Head of Research for Private Banking and Asset Management.

Sementara itu, pertumbuhan pasar properti di Jakarta sepanjang triwulan III-2010, bulan Juli-September, terus meningkat. Pertumbuhan itu berlangsung di semua sektor, meliputi perkantoran, mal, kondominium, dan apartemen sewa. Hal itu terungkap pada hasil paparan konsultan properti Jones Lang Lasalle serta Cushman and Wakefield.

Perkembangan ekonomi mendorong sejumlah investor dari luar negeri semakin melirik pasar properti di Indonesia, khususnya Jakarta. Investor dari kawasan Asia dan Amerika Serikat kian melirik pasar properti, baik berupa investasi lahan, residensial, maupun kawasan industri

Menerapkan bahan bangunan yang ramah lingkungan: Kalimantan Timur

Menerapkan bahan bangunan yang ramah lingkungan: Kalimantan Timur: " Sumber daya Alam Kalimantan TimurSumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Timur Lahan potensial pertani..."

Kalimantan Timur

 Sumber daya Alam Kalimantan Timur
Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Timur Peta Provinsi Kalimantan TimurLahan potensial pertanian tanaman pangan dan hortikultura pada rahim 2006 seluas 2.511.167 ha terdiri dari lahan sawah seluas 225.451 ha dan lahan bukan sawah 2.285.716 ha. Dan luas potensi utama sawah tersebut, yang ditanami padi setahun dua kali 34.076 ha. Lahan sawah yang tidak diusahakan selama satu tahun seluas 23.232 ha dan lahan sawah yang sementara tidak diusahakan adalah 121.270 ha, lahan sawah yang ada baru di fungsikan seluas 104.181 ha (±46%). Untuk lahan bukan sawah dari lahan potensial seluas 2.285,716 ha yang difungsikan baru seluas 1.446.132 ha (±63%) dan sementara tidak diusahakan adalah 893.584 ha (±37%).

Untuk tahun 2005, Provinsi Kalimantan Timur mendapat jatah kayu tebangan tahunan sebesar ±1,5 juta meter kubik. Untuk memenuhi kebutuhan seluruh industri di Provinsi Kalimantan Timur setidaknya diperlukan bahan baku kayu sebesar 3,2 juta meter kubik.

Perkembangan sektor kelautan dan perikanan menjadi sektor unggulan bagi pertumbuhan ekonomi, potensi sumberdaya ikan yang cakup besar, di antaranya Wilayah ZEEI (Zone Ekskfusif Indonesia) di laut Sulawesi seluas ±297.813 km². Penangkapan di pantai seluas ±12.000.000 ha, terdapat lahan yang digunakan untuk budidaya air payau seluas ±91.380 ha, ditimbang parairan umum seluas ± 2.773.937 ha.

Perkembangan produksi ikan tangkapan ikan laut, produksi perikanan tambak dan produksi penangkapan  perairan umum meningkat dari 99.691 ton tahun 2005 menjadi 101.187 ton pada 2006 dengan  rata pertumbuhan per tahun sebesar 1,5%, Produksi perikanan darat tahun 2005 sebanyak 49.719 ton meningkat  menjadi 50.465 ton pada tahun 2006 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,5% produksi ikan perairan umum tahun 2005 meningkat menjadi 30.964 ton pada 2006 rata-rata pertumbuhan sebesar 1,26% per tahun.

Peluang ekspor hasil perikanan sebagian besar ke negara Jepang dan ke beberapa negara tujuan seperti Amerika Serikat, Hongkong, Malaysia, Singapura beberapa negara Eropa. jenis komoditas yang diekspor adalah udang beku (bentuk olahan headless&peeled) yang terdiri atas udang windu dan udang putih, idang segar, ikan tenggiri, ikan hidup berupa ikan berutu, ikan kerapu, lobster serta kepiting, labi-labi, kura-kura, dan cacing laut.

Potensi sumberdaya alam dan sumberdaya mineral yang cukup besar dilihat dari segi geologi dan potensi lahan galian sangat mempunyai daya tarik yang cukup tinggi dimata para investor bidang pertambangan, namun masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal terkait dengan masih perlunya secara terus menerus informasi geologi sumberdaya mineral dalam rangka mengelola sumberdaya mineral, energi, air tanah, pengelolaan lingkungan, investasi bencana alam, penggunaan lahan dan penataan ruang wilayah pertambangan. Saat ini terdapat enam perusahaan yang telah memproduksi  minyak bumi, masing-masing Pertamina, OPEP Sangata, tiga perusahaan asing serta dua perusahaan swasta nasional.

Di lihat dari perkembangannya, produksi minyak mentah, gas alam dan batu bara mengalami peningkatan. Produksi minyak mentah pada 2004 sebesar 58.975,99 barell sedangkan produksi gas alam sebesar 1.220.287,54  dan produksi batu bara sebanyak 63.769.646,04 ton. Sementara pada 2005, produksi minyak mentah 57.025,99  barell, produksi gas alam 1.110.900.740 MMBTU dan batu bara sebanyak 81.517.819,59 ton, Sedangkan untuk tahun 2006 produksi minyak mentah 13.476,48 barel, produksi gas alam 292.227,42 MMBTU, dan produksi batu bara sebesar 58.489,691,98 ton.

Sabtu, 27 November 2010

Tumbuhan Langka

Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
bunga_raflesiai
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.
Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.
Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.
Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)
hookeriana
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.
Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).
Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.
Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan dan tumbuhan.Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.
Bunga Edelweis Anaphalis Javanica
edelweiss
Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.
Tanaman Pakis Ekor Monyet
pakis-ekor-monyet
Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak yaitu pakis hanoman, pakis sun go kong, dll. Nama yang banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena penampilan luar dari tanaman pakis ini sendiri. Tidak seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru berbulu/berambut seperti monyet.
Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang saya baca tidak sulit, yang sulit budi-dayanya menjadikan tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para kolektor tanaman langka.


29 Jenis Anggrek Spesies Dilindungi UU

Di Indonesia, 29 jenis anggrek spesies telah dilindungi Undang-undang sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa (3 jenis masuk dalam Appendix I dan 26 jenis masuk dalam Appendix II).
Menurut Kris Heriyanto, jenis anggrek yang tidak dilindungi tapi masuk dalam Appendix CITES, seperti : Dendrobium lowii masuk appendix I, Phalaenopsis amabilis masuk Appendix II dan Bulbophyllum lobbii masuk dalam Appendix II.

Dendrobium lowii

Phalaenopsis amabilis

Bulbophyllum lobbii

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) adalah Konvensi Perdagangan Internasional Fauna dan Flora Liar Langka (kesepakatan berbagai negara). Tujuan CITES untuk memastikan bahwa fauna dan flora liar yang diperdagangkan secara Internasional tidak dieksploitasi secara berlebihan/tidak berkelanjutan.

Indonesia meratifikasi CITES berdasarkan keputusan Prsiden No. 43 Tahun 1978 dengan management Authority ; Ditjen Dep. Kehutanan dan Scientific Authority ; LIPI.
Ada lima hal pokok yang menjadi dasar dibentuknya konvensi, adalah:

1.Perlunya perlindungan jangka panjang terhadap tumbuhan dan satwa liar.

2.Meningkatnya nilai sumber tumbuhan dan satwa liar bagi Adanya peran dari masyarakat dan negara dalam usaha perlindungan tumbuhan dan satwa liar.

3.Makin mendesaknya kebutuhan suatu kerja sama internasional untuk melindungi jenis-jenis tersebut dari eksploitasi lebih (over exploitation) melalui kontrol perdagangan internasional.

4.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka jenis-jenis atas dasar kelangkaannya yang ditentukan oleh konferensi Para Pihak CITES digolongkon dalam 3 kelompok atau Appendix, yaitu Appendix I, II dan III.
Appendix I adalah perdagangan Internasional (yang bersifat komersil) seluruhnya dilarang kecuali dari hasil penangkaran.
Appendix II adalah perdagangan internasional diperbolehkan tetapi dikontrol melalui kuota.
Appendix III perdagangan internasional diperbolehkan tapi dikontrol dengan pengawasan oleh negara lain (secara umum pembatsan perdagangannya lebih ringan dibandingkan dengan appendix II).
Pandangan terhadap masalah anggrek:
a. Untuk melindungi anggrek alam (spesies), masyarakat, pemerintah lokal dan daerah terkait dimana anggrek tersebut tumbuh perlu mendapat informasi, penguatan kapasitas dan adanya dukungan kebijakan sehingga dapat menjaga agar tidak terjadi pengambilan anggrek berlebihan.
b. Perlu dibangun mekanisme benefit sharing bagi masyarakat, sebagai insentif dalam menjaga ekosistem dimana anggrek tersebut tumbuh.
c. Explorasi terhadap pengenalan jenis anggrek alam (spesies) masih sangat dibutuhkan.
d. Pentingnya penelitian dan pengembangan anggrek untuk menunjang budidaya dan penyediaan bibit.
e. Kebijakan dan penegakan hukum menyangkut perdagangan anggrek perlu dibereskan, sehingga upaya perdagangan tetap menjaga pelestarian dan pemanfaatan lestari anggrek.

5.Pemanfaatan Anggrek
Semua anggrek hasil perbanyakan spesies dan hasil persilangan dapat dimanfaatkan (khusus Appendix I CITES harus terdaftar di skretariat CITES). Hasil perbanyakan spesies jenis-jenis yang dilindungi dan atau Appendix I CITES, TIDAK DIBENARKAN untuk diekspor.

Para pecinta anggrek tidak hanya menikmati keindahan dan kecantikan anggrek, tapi mereka juga melakukan penyilangan. Penyilangan dilakukan berdasarkan indahnya, dan karakteristik yang mungkin bermanfaat dihilangkan, tegas Sjahrizal Siregar, pencinta anggrek dari Bandung.

Menurut Sjahrizal perbanyakan/penyilangan anggrek spesies diambil dari hutan, dan ini tidak melalui ijin dari aparat setempat. Maka bila kita mengikuti peraturan, para pencinta anggrek seharusnya sudah dikenakan sanksi, karena telah melanggar peraturan, lanjut Sjahrizal. Hasil penyilangan yang indah untuk dijadikan perdagangan internasional.

Janganlah jual anggrek yang langka ke luar, lantas beri dari yang baru. Tolong perlakuan secara eksitu diakreditasi, dan apa syarat-syarat hutan yang dilindungi untuk anggrek, pesan Sjahrizal di akhir acara.

Tumbuhan

Iklim dan jenis tanah di kawasan TNGP memberi pengaruh terhadap kondisi kehidupan tumbuhan di TNGP.
Kawasan Gunung Gede dan Pangrango merupakan kawasan yang terbasah di pulau Jawa, and sebagai konsekwensinya hutan di kawasan ini sangat kaya dengan beranekaragam jenis flora. Bulan Desember – Maret merupakan bulan terbasah, dimana hujan turun hampir setiap hari. Tetapi antara Bulan Maret sampai September merupakan musim kering/kemarau, daun-daun kering banyak berjatuhan dan potensial untuk menyebabkan kebakaran, namun kelembaban lingkungan mikro hutan dan tanah mampu untuk menjaga agar vegetasi tetap hijau dan bertumbuh. Pada bagian pegunungan, temperatur udara semakin turun dan hutan sekitarnya sering ditutupi kabut, dan kelembaban udara yang rendah di daerah ini merupakan habitat ideal bagi tumbuhan pemanjat dan lumut.
Pada daerah yang lebih tinggi ketersedian dan kondisi udara semakin sedikit dan menipis, dan kelembaban makin rendah, serta ketersediaan nutrisi tanah juga sedikit. Hal ini menyebabkan keanekaragaman jenis tumbuhan semakin rendah dan struktur hutan sudah tidak lengkap, tidak ada pohon tinggi. Ahli ekologi membuat klasifikasi ekosistem hutan di TNGP kedalam 3 tipe vegetasi berdasarkan ketinggian yaitu:
Montana Bawah / submontana
(1,000-1,500 m d.p.l.)
Montana (1,500-2,400 m d.p.l.)
Sub Alpin (2,400-3,019 m d.p.l)
Hutan Montane Bawah / submontana
Tipe vegetasi ini dapat ditemukan saat mulai memasuki kawasan TNGP. Terdapat jenis-jenis satwa dan tumbuhan pada hutan tipe ini, termasuk Owa Jawa dan si pohon raksasa Rasamala, yang merupakan jenis satwa dan tumbuhan yang habitatnya pada tipe hutan ini. Hal ini disebabkan karena tipe hutan ini mempunyai jenis vegetasi yang merupakan campuran antara vegetasi hutan dataran rendah dan hutan pegunungan sehingga seringkali disebut sebagai ekosistem sub montana.
Kondisi tanah di hutan montana dataran rendah biasanya dalam, basah, dan kaya dengan bahan-bahan organik dan partikel tanah yang subur seperti tanah liat, karena itu, pohon-pohon di hutan montana tumbuh lebih besar dan tinggi. Pohon-pohon dominan di hutan montana adalah saninten, dan kayu pasang dari famili FAGACEA.
Hutan montana
Zona ini disebut juga ”Hutan Pegunungan Atas”, berada pada ketinggian 1500 – 2400 m dpl. Ekoton antara vegetasi hutan pegunungan bawah dan hutan pegunungan atas biasanya sangat jelas. Ada suatu perbedaan jelas yaitu: pohon-pohon agak semakin jarang sehingga mudah melihat ke dalam hutan, karena pandangan kita tidak terhalang oleh vegetasi bawah. Pendaki yang berhenti untuk istirahat seringkali merasa lebih dingin. Kebanyakan tumbuhan yang tumbuh pada ketinggian ini merupakan jenis tumbuhan pegunungan sejati, hidup pada kondisi iklim sedang.
Tajuk pohon di hutan pegunungan biasanya memiliki ketinggian yang sama, yaitu 20 meter, percabangan pohon lebih pendek dari cabang pohon di hutan sub montana. Pohon besar dan sangat tinggi sangat jarang, karena perakaran. Daun-daun umumnya kecil. Herba yang umumnya ditemukan di lantai hutan termasuk jenis yang digunakan sebagai tanaman hias yaitu Begonia, Impatiens dan Lobelia.
Hutan Sub Alpin
Hutan di zona sub alpin hanya terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan pohon-pohon kerdil, rapat dengan batang pohon yang kecil, dan lantai hutan dengan tumbuhan bawah yang jarang. Hanya ditemukan sedikit jenis vegetasi yang telah beradaptasi dengan lingkungan yang beriklim ekstrim, hal ini barangkali terkait dengan kondisi tanah yang miskin hara dengan jenis tanah berbatu (litosol).
Jenis pohon yang dominan di hutan ini adalah cantigi (Vaccinium varingiaefolium), dari keluarga ERICACEAE, dan dapat dengan mudah dijumpai disepanjang jalan setapak menuju kawah. Mirip dengan famili jenis Cantigi yang asal Eropa yaitu bilberry, cantigi juga mempunyai buah berry yang bisa dimakan. Daun cantigi muda juga mempunyai warna menarik yaitu merah bersinar yang memperindah hutan pegunungan, seperti halnya pohon puspa. Warna daun muda yang merah kemungkinan merupakan upaya tumbuhan untuk melawan sinar ultraviolet yang sangat ektrim.
You can carefully look for a tiny white flower of Argostemma montanum in the forest floor of submontane forest.
Rasamala, an emergent of the forest
Impatiens javanesis
above: due to high humidity, many epiphytes growing on trees
left: a flower of Lobelia montana
left:
flowers of Javan Edelweiss can be seen mostly around the crater of Mt. Gede and Alun-alun Suryakencana.
right:
dwarf forms of subalpine trees
left:
flowers and edible berries of cantigi. Young leaves have sour taste and also edible.
Jenis-jenis Anggrek di Gunung Gede-Pangrango
Terdapat lebih dari 200 jenis anggrek di kawasan TNGP; beberapa diantara merupakan jenis anggrek berbunga besar dan sangat indah, namun kebanyakan anggrek di TNGP merupakan jenis anggrek tanah dan kecil serta sangat sulit ditemukan. Kebanyakan anggrek pegunungan hanya tumbuh pada lingkungan yang basah dan lembab.
Trichoglottis pusilla: merupakan anggrek dengan bunga bearoma wangi, hidup di dataran rendah hutan pegunungan. Jenis ini hanya tumbuh pada ketinggian antara 1500 – 1700 m dpl. Juga ditemukan di Sumatera.
Cymbidium lancifolium: termasuk anggrek yang anggota Genus ini tersebar di Asia; Jenis-jenis anggrek dari genus ini tersebar mulai dari Indonesia sampai Jepang, dan didalam kawasan TNGP hidup di hutan hujan pegunungan rendah.
Dendrobium hasseltii: Jenis anggrek yang habitatnya di ketinggian, dan nama anggrek ini ”hasseltii” merupakan nama peneliti yang menemukannnya di Gunung Pangrango.

Indeks sementara - Provisional Index

(Update terakhir - November 7, 2006 - Last update)

Beccariana Vol.1 Nomor 1, Mei 1999

(belum siap - not yet available)

Beccariana Vol.1 Nomor 2, Sept. 1999

(belum siap - not yet available)

Beccariana Vol.2 Nomor 1, Mei 2000


3.0Mb / 7.8Mb
  1. Taksonomi dan Demografi Jenis-jenis Rotan Pada Kawasan Hutan Wisata Gunung Meja Manokwari, Irian Jaya (Taxonomy and Demographics of the rattan species in Gunung Meja Tourism Park Area, Manokwari Irian Jaya) Sineri R.M, E.M. Kesaulija dan R.A. Maturbongs (1-7).
  2. Ekologi dan Demografi Palem Ekor Dean Sommieria sp. di Kawasan Hutan Sembewen-Teminabuan Kabupaten Dati II Sorong (Ecology and Demographics of Fish Tail Sommieria sp. in Sembewin-Teminabuan Forest Area, Sorong District, Irian Jaya) (8-13).
  3. Jenis-jenis Bambu di Daerah Amban Pantai Kabupaten Manokwari (Bamboo Species in Amban Coastal Forest Area, Manokwari District, Irian Jaya) Susanto Iwan, Anna R.R. Marpaung, Surianto Batara Dewa (14-17).
  4. Eksplorasi Beberapa Jenis Masoi Cryptocarya spp. Pada Areal HPH PT Dharma Mukti Persada di Kecamatan Wasior Kabupaten Manokwari (An exploration of some masoi Cryptocarya spp. in the concession area of PT. Dharma Mukti Persada, Wasior, Manokwari District, Irian Jaya) (18-23).
  5. Uji Asosiasi Interspesipik Antara Anggrek Efifit Raksasa Grammatophyllum Speciosum Blume Dengan Kayu Besi Insia Sp. Pada Kawasan Hutan Sekitar Kali Masauwi Dan Kali Muari Kecamatan Oransbari, Manokwari (Test Of interspecific association between giant epiphtic orchid Grammatophyllum Speciosum blume and iron wood tree Insia sp. on forest area around the Masauwi and Muari, Oransbari, Manokwari) J. Wanggai (24-27).
  6. Kesamaan Morfologis Empat Jenis Rotan Daemonorops Seksi Piptospatha Di Sumatera Dan Kalimantan (Morphological similarity of four Daemonorops Piptosphata sections in Sumatera and Borneo) Maturbongs, Rudi A. dan H. Rustiami (28-37).

Beccariana Vol.2 Nomor 2, Sept. 2000


3.2Mb / 8.8Mb
  1. Etnobotani Suku Tepin di pulau salawati Kabupaten Dati II Sorong, Irian Jaya (Etnobotany of the Tepin tribe of Salawati Island, Sorong Irian Jaya) R.A. Maturbongs, A.Y.S. Arobaya, Charlie D. Heatubun, Yan R. Pugu (38-48).
  2. Ekologi Rumput Kebar Biophytum petersianum Klotzsch. Di Kecamatan Kebar, Manokwari, Irian Jaya (Ecological aspects of Biophytum petersianum Klotzsch in Kebar District, Manokwari, Irian Jaya) (44-47).
  3. Eksplorasi jenis-jenis Benih Acacia dan Eucalyptus pellita F. Muell di Merauke - Irian Jaya (Seed exploration of acacia species and Eucalyptus pellita F. Muell in Merauke Irian Jaya) (48-53).
  4. Keragaman Jenis Rotan di Areal Hutan Dataran Rendah Siwi, Ransiki, Manokwari, Irian Jaya (The diversity of rattan species in Siwi Lowland Forest area, Ransiki, Manokwari District, Irian Jaya) (54-64).
  5. Jenis Bambu di Pulau Mansinam, Manokwari, Irian Jaya (The bamboo species in Mansinam Island, Manokwari District, Irian Jaya) (65-69).
  6. Beberapa Jenis palem Hias di Kawasan Hutan Teminabuan, Sorong, Irian Jaya (Some species of ornamental palm in Teminabuan Forest Area, Sorong District, Irian Jaya) (70-74).

Beccariana Vol.3 Nomor 1, Mei 2001

(belum siap - not yet available)

Beccariana Vol.3 Nomor 2, Sept. 2001


4.6Mb / 12.3Mb
  1. Aspek Ekologis Sommeria leucophylla Becc. (Aracaceae) di Manokwari, Papua (Ecological aspect of Sommeria leuoophyila Becc. (Aracaceae) in Manokwari. Papua) Chusnul Wijayanti, Jacobus Wanggai dan Charlie D. Heatubun (1-5).
  2. Keragaman Jenis Anggrek Epifit di Desa Sansundi Kawasan Cagar Alam Biak Utara, Pulau Biak (Epiphytic orchids diversity in Sansundi Village, North Biak Nature Reserve, Biak Island) Seitske Krisifu, Jacobus Wanggai, dan Budi B. Husodo (6-10).
  3. Jenis Anggrek Epifit Pada Kawasan Hutan Mangrove di Pulau Nau, Kabupaten Yapen Waropen (Epiphytic orchids in the mangrove forests areas of Nau Island, Yapen Waropen District) Rein P. Liklikwatti dan C. Y. Hans Arwam (11-18).
  4. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Pohon Oleh Suku Wondama di Desa Tandia, Wasior Kabupaten Manokwari (Tree plants species utilization by Wondama ethnic groups at Tandia Village, Wasior, Manokwari District) Worabai Suman, E. M. Kesaulija dan Rudi A. Maturbongs (19-30).
  5. Pemanfaatan Palem Oleh Masyarakat Etnik Wondama di Tandia Kecamatan Wasior - Manokwari (Palms utilization by Wondama ethnic groups at Tandia District Wasior, Manokwari District). Wilson F. Rumbiak dan Charlie D. Heatubun (31-37).
  6. Analisis vegetasi di hutan dataran rendah Wadapi Kabupaten Yapen Waropen (Vegetation analysis of the Wadapi lowland forest, Yapen Waropen District). Rudi A. Maturbongs (38- ).

Beccariana Vol.4 Nomor 1, Mei 2002


5.1Mb / 13.0Mb
  1. Biodiversitas Palem pada Bagian Utara Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cyclops (Diversity of palm in northern Cyclops Mountains Nature Reserve) B. Desianto, Rudi A. Maturbongs dan Charlie D. Heatubun (1-14).
  2. Teknik Pemanenan Berkelanjutan Kulit Pohon Lawang (Cinnamommum culillawanne Bl.) (Sustainable harvesting of lawang bark Cinnamommum culillawanne BL). M.J. Tokede dan C.M.E. Susanti (15-19).
  3. Tumbuhan Obat Menurut Etnobotani Suku Biak (Traditional medicinal plants of the Biak people). S.D. Hastuti, M.J. Tokede dan Rudi A. Maturbongs (20-40).
  4. Identifikasi Jenis Anggrek Efifit pada Kawasan Hutan Manggrove Desa Waijan Kecamatan Samate Kabupaten Sorong (Epiphyte orchids from mangrove forest in Waijan Village, Sorong Regency). Nelce Duwit, C. Y. Hans Arwam dan J. Manusawai (41-48).
  5. Teknik Pembibitan dan Penanaman Sagu (Metroxylon Sagu Rottb.) oleh Penduduk Desa Air Besar dan Desa Kanantare Kecamatan Fakfak Kabupaten Fakfak (The propagation and planting of sago by the community of Air Besar and Karnante, Fak-Fak sub-District, Fak-Fak District) E. Herlina, A. Rumbino dan J. Manusawai (59-55).
  6. Kearifan Pemanfaatan Tumbuh-Tumbuhan Sebagai Obat Tradisonal oleh Masyarakat Suku Wondama di Desa Tandia Kecamatan Wasior Kabupaten Manokwari (The use of traditional medicinal plants by the Wondama peoples of Manokwari Regency). W. Indaryani, F.Wanggai dan Rudi A. Maturbongs (56-67).

Beccariana Vol.4 Nomor 2, Sept. 2002

(belum siap - not yet available)

Beccariana Vol.5 Nomor 1, Mei 2003


4.8Mb / 12.1Mb
  1. Karakterisasi jenis-jenis bamboo pada Kawasan penyangga Cagar Alam Pegunungan Arfak, Kampung Tanah Merah, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari (Characteristics of bamboo in the buffer-zone area of Arfak Natural Resource, Tanah Merah Manokwari) E. W. Jendro, S.B. Husodo, dan E.M.Kesaulija (1-7).
  2. Karakterisasi Jenis-Jenis Rotan Di Hutan Sepadan Sungai Tami Distrik Arso Kabupaten Jayapura (Characteristics Of Rattan In Sepadan Forest, Sungai Tami, Arso, Jayapura) Ngatuwi, Susilo B. Husodo Dan Jacob Manusawai (8-17).
  3. Habitat Palem Akar Tunjang (Drymophloeus Spp.) Di Kawasan Hutan Tuwanwouwi Manokwari (Habitat of Akar Tunjang palm (Drymophloeus Spp.) in Tuwanwouwi Forest, Manokwari) Darmanto Aji, Muhammad Makrus dan Alimudin Yusuf (18-23).
  4. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Maibrat Di Kampung Sembaro Distrik Ayamaru Kabupaten Sorong (The use of plants for traditional medicines by the Maibrat people of Sembaro Village, Ayamaru sub-District, Sorong District) Marthen Howay, Nurhaida I. Sinaga dan E. M. Kesaulija (24-34).
  5. Status Populasi Sommieria leucophylla Becc (Arecaceae) Di Kawasan Hutan Andai-Manokwan (Population of Sommieria leucophylla Becc. In Andai-Forest, Manokwari) Hariyanti, Nurhaida I. Sinaga Dan Charlie D. Heatubun (35-42).
  6. Pemanfaatan Vegetasi Mangrove oleh Masyarakat Kampung Rayori di Distrik Supiori Selatan Kabupaten Biak Numfor (The utilization of mangrove vegetation by the Rayori Villagers of South Supiori sub-District, Biak Numfor District) Sarah Mamoribo, C.Y. Hans Arwam dan Alimudin Yusuf (43-51).

Beccariana Vol.5 Nomor 2, Sept. 2003


6.7Mb / 16.9Mb
  1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari (The use of plants for traditional medicine by people living in Mansinam Island, Manokwari District) Pahra Hamzah, E.M. Kesaulija, dan Yohanes Y. Rahawarin (52-60).
  2. Eksplorasi Jenis-Jenis Anggrek Pada Kawasan Hutan Mangrove Oransbari Kabupaten Manokwari (Exploring the orchid species in the mangrove forest around Oransbari, Manokwari District) Silvia Kesaulija, J. Manusawai dan Rusdi Angrianto (61-66).
  3. Eksplorasi Jenis Palem Pada Kawasan Hutan Dataran Rendah Bayeda Distrik Teluk Arguni (Exploring the palm species in the lowland forest of Bayeda District, Teluk Arguni) Lamberth B. Nega, A.R. Wasaraka dan Charlie D. Heatubun (67-81).
  4. Jenis Palem Di Daerah Aliran Sungai Tami Arso - Jayapura (Palm species in the Tamif Arso River basin, Jayapura District) Piter Gusbager, Nurhaida I. Sinaga dan Charlie D. Heatubun (82-96).
  5. Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Ekosistem Mangrove Oleh Masyarakat Di Kampung Senebuay Distrik Rumberpon Kabupaten Manokwari (The use of plants from mangrove forest by local people in Senebuay Village, Rumberpon sub-District, Manokwari District) Daniel Leonard, J. Wanggai dan J. Manusawai (97-108).
  6. Pemanfaatan Jenis-Jenis Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Perahu Tradisional Oleh Masyarakat Kampung Wariap Distrik Ransiki Kabupaten Manokwari (The use of three species for traditional boats by local people in Wariap Village, Ransiki sub-District, Manokwari District) Rusman Duwila, Nurhaida I. Sinaga dan Yohanes Y. Rahawarin (109-116).



Beccariana Vol.6 Nomor 1, Mei 2004


(abstrak - abstracts)
  1. Environment Factors Affecting Terestrial Fern Distribution adjacent to Birthday Creek, Paluma (Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Penyebaran Jenis Paku Terestrial di Birthday, Paluma, North Queensland) Agustina Y.S. Arobaya (1-9).
  2. Pola Pemanfaatan Sagu di Pulau Kofiau Kabupaten Raja Ampat (Pattern of The Sagu Utilization In Kofiau Island of Raja Ampat) Rima H. Siburian (10-13).
  3. Tumbuhan Hutan yang Dimanfaatkan sebagai Bahan Makanan oleh Masyarakat Suku Yachai di Kabupaten Mappi Papua (The Use of Forest Vegetation as Edible Plant by Yachai People in Mappi District Papua) Robertus Alexander Gobai, Dan Yohanes Y. Rahawarin (14-26).
  4. Sebaran dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pterydophyta) di Kawasan Hutan Prafi, Manokwari (Distribution and Diversity of Some Pterydophyta in Complex Forests Prafi, Manokwari) Nurhaidah Iriany Sinaga (27-32).
  5. Analisis Vegetasi Jenis Komersil di Kampung Ibele Distrik Hubikosi Kabupaten Jayawijaya dalam Kawasan Penyangga Taman Nasional Lorentz (Analysis of Vegetation of Commercial Trees in Ibele Village, District of Hubikosi, Jayawijaya, The Buffer Zone of Lorenz National Park) Hans F. Z. Peday (33-39).
  6. Aspek Lingkungan Fisik Tempat Tumbuh Sommieria Leucophylla Becc. (Arecaceae) di Hutan Wisata Sorong (Physical Aspects of Environment of Site Index of Sommieria Leucophylla Becc (Arecaceae) in The Recreational Forest of Sorong) Elieser Vicktor Sirami (40-47).



Beccariana Vol.6 Nomor 2, Sept 2004


(abstrak - abstracts)
  1. Records of Orchidaceae from Waigeo Island of Raja Ampat Archipelago, Papua: Notes on The Distribution and Morphological Characters of Some Species (Catatan Famili Orchidaceae dari Pulau Waigeo, Kepulauan Raja Ampat, Papua : Catatan Tentang Persebaran dan Karakter Morfologi pada Beberapa Jenis) Agustina Y.S. Arobaya and Julius D. Nugroho (48-64).
  2. Habitat Livistona Papuana Becc. (Arecaceae : Coryphoideae) di Bagian Timur Pulau Yapen (Habitat of Livistona papuana Becc (Arecaceae : Coryphoideae) on Eastern Yapen Island) Hendrico Arisoi (65-70).
  3. Pemanfaatan Vegetasi Mangrove di Kampung Waren II Distrik Waropen Bawah Kabupaten Waropen (The Use Of Mangrove Vegetation in Waren II Village, District of Waren Bawah) Adriani Toteng (71-78).
  4. Pengetahuan Tradisonal Masyarakat Suku Yachai di Kabupaten Mappi Profinsi Papua dalam Memanfaatkan Tumbuhan Hutan sebagai Bahan Pangan Di (Indigenous Knowledge of Yachai People in Mappi District of Papua Province in Using Forest Vegetation as Edible Plant) Robertus A. Gobay dan Yohanes Y. Rahawarin (79-85).
  5. Pemanfaatan Jenis Kayu oleh Masyarakat Ambai sebagai Bahan Baku Komponen Bangunan Rumah Berlabuh (The Use of Tree Species by Ambai People as Material for Floating House) Yuli Triestini, dan Max J. Tokede (86-94).
  6. Analisa Vegetasi dan Potensi Sommieria Leucophylla Becc. (Arecaceae) di Hutan Wisata Sorong (Analysis of Vegetation And Potency of Sommieria Leucophylla Becc. (Arecaceae) in Ecotourism Park of Sorong) Elieser Vicktor Sirami. (95-105).



Beccariana Vol.7 Nomor 1, Mei 2005


(abstrak - abstracts)
  1. Pemanfaatan Vegetasi Mangrove di Kampung Bawei Distrik Numfor Timur Kabupaten Biak Numfor (The Use Of Mangrove Vegetation in Bawei Village, District Numfor Timur) Andreas R.D Maturbongs, J. Manusawai, + (1-9).
  2. Tingkat Stres Empat Genotipe Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L) Lam.) pada Berbagai Taraf Iluminasi di Bawah Naungan Tajuk Kelapa Sawit Menghasilkan (Stress of Four Sweet Potato (Ipomoea batatas (L) Lam.) Genotypes Under Various Light Illumination Levels of Productive Oil Palm Shading) H. Agusta, A. Setiawan, H. Purnamawati, T.S. Sugiarto (10-18).
  3. Komposisi Vegetasi Mangrove di Muara Sungai Sumbari Teluk Bintuni Papua (Composition of Mangrove species in Delta Sumbari River, Bintuni Bay-Papua) Yohanes Y. Rahawarin, C.H. Hans Arwam, Wolfram Mofu (19-27).
  4. Metode Pengukuran Status Air Tanaman pada Ubijalar (Ipomoea Batatas (L) Lam.) (The Method of Plant Water Status Measurement in Sweet Potato (Ipomoea Batatas (L) Lam.)) Saraswati Prabawardani (28-34).
  5. Tempat Tumbuh Anggrek Spathoglottis plicata Bl. di Kawasan Hutan Kampung Woniki Distrik Biak Timur Kabupaten Biak Numfor Papua (Habitat of Spathoglottis plicata Bl. in Forest of Kampung Woniki East Biak District, Biak Numfor Papua) Yuliany Senga, C.Y. Hans Arwam (35-47).
  6. Matoa (Pometia Pinata Foster): Buah Lokal Papua dan Strategi Pengembangannya (atoa (Pometia Pinata Foster: Papuan local fruit and strategy for development) Julius D. Nugroho (48-55).



Beccariana Vol.7 Nomor 2, Sept 2005


(abstrak b.s. - abstracts n.a.)
  1. Asosiasi Interspesifik Antara Kayu Raja (Endospermum Moluccanum Becc., Kurz.) Dengan Semut Hitam, Camponotus Quadriceps Smith (Hymenoptera: Formicidae) Pada Kawasan Hutan Taman Wisata Gunung Meja, Manokwari. Christ D.Sembay, Jacobus Wanggai Dan Jhon Marwa.
  2. Keragaman Jenis Pteridophyta Reofit Di Sekitar Kali Wakrek Kampung Marsram Dan Kali Wandares Kampung Sorendiweri Pulau Supiori. Anita F. Fatubun J. Wanggai Nurhaidah I. Sinaga.
  3. Aklimatisasi Planlet Anggrek Kribo (Dendrobium Spectabile) Dengan Pemberian Pupuk Secara In Vivo. Laely N. Pulungsari, B.B. Rettob, Cicilia M.E. Susanti.
  4. Pemanfaatan Kayu Sebagai Bahan Baku Komponen Bangunan Rumah Berlabuh Oleh Masyarakat Ansus Di Kabupaten Yapen Waropen (Utilization Of Woods As Raw Material To Make ‘Dock House’ By Ansus People of Yapen Waropen) Yubelince Runtuboi.
  5. Studi Karakteristik Rumput Dataran Tinggi Di Lembah Kamu Distrik Kamu Kabupaten Nabire Papua (Study Of Upland Grass Characteristics In Kamu Valley At District Of Kamu Nabire Regency Papua) Deny A. Iyai, Thimotius Sraun.

Tanaman Korma

Sale For Pohon Korma

Untuk Harga yg tinggi kurang lebih 1/2 meter Rp. 450.000/pohon
Untuk harga 30cm Rp. 300.000/pohon



Hubungi di
021.99817025 atau 08161625524



Pengenalan Burung Air dan Habitat



© Burung Indonesia/William M. Rombang
Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun organisasi-organisasi kemasyarakatan makin gencar melangsungkan penyadartahuan tentang akan nilai penting dari kelestarian lingkungan dan sumber daya alam (SDA). Meningkatnya kepedulian ini terutama dipicu oleh isu  pemanasan global dan perubahan iklim.
Salah satu kegiatan penyadartahuan masyarakat dilakukan oleh Divisi Konservasi Burung – Unit Konservasi Fauna Institut Pertanian Bogor (UKF IPB) pada pertengahan Mei lalu dengan tema “Study and Sharing with Conservation. UKF IPB merupakan organisasi kemahasiswaan IPB bidang khusus yang berupaya untuk turut berperan aktif dalam upaya pelestarian satwa liar di Indonesia. Anggotanya merupakan mahasiswa dari seluruh fakultas di IPB. Pemateri dalam kegiatan ini adalah Ferry Hasudungan dan Yus Rusila Noor dari Wetlands International (WI) dan Iwan Londo dari Wildlife Conservation Society – Indonesian Program (WCS-IP).
Ruang Pinus dengan daya tampung kurang lebih 100 orang terisi hampir tiga perempatnya, tercatat 63 orang peserta menghadiri kuliah umum ini. Peserta terdiri dari mahasiswa IPB, mahasiswa Biologi UNAS yang tergabung dalam ZSL, KPB Nycticorax UNJ, LSM IAR-Indonesia, Pecuk ITS, dan Sarang Burung Surabaya.
Dalam kegiatan ini Ferry Hasudungan berusaha menjelaskan kembali definisi burung air. “Berdasarkan Konvensi Ramsar, burung air merupakan burung yang secara ekologis kehidupannya bergantung kepada keberadaan lahan basah. Sedangkan lahan basah adalah daerah payau, tanah gambut, bersifat alami atau buatan, tetap atau sementara, tergenang atau mengalir, tawar, agak asin ataupun asin” katanya.
Saat ini Indonesia memiliki ± 184 jenis burung air yang hidup di empat habitat yaitu hamparan pasang surut, lahan basah buatan, mangrove dan rawa rumput. Burung air akan mencari makan pada saat surut dan beristirahat saat pasang. “Perbedaan burung air payau, air tawar, dan air laut adalah lebih terhadap jenis makanannya, kedalaman airnya, dan tidak tergantung pada salinitas,” tambah Ferry.
Sementara itu, Yus Rusila menambahkan pengetahun tentang ciri khas burung air, yakni dari pola berbiak dan adaptasi morfologinya. Terdapat satu jenis burung air yang berbagi tugas saat sedang bermigrasi. Setelah induk betina bertelur, sang induk akan meninggalkan telurnya untuk dierami oleh induk jantan sedangkan induk betina melanjutkan perjalanan migrasi kembali. Saat telur-telur menetas, induk jantan akan langsung meninggalkan anaknya untuk melanjutkan perjalanan migrasi” kata Yus.
Dalam mencari makan, burung air terbagi menjadi dua tipe yaitu burung air yang mencari makan di permukaan tanah dan burung air yang mencari makan di dalam tanah. Burung air yang mencari makan di permukaan tanah memiliki paruh yang pendek dengan mata yang besar. Sedangkan, burung air yang mencari makan di dalam tanah memiliki paruh yang panjang dengan mata yang kecil. “ Mata yang besar pada burung air yang mencari makan di permukaan tanah digunakan untuk berjaga-jaga terhadap satwa pemangsa dan untuk mencari makanan. Sedangkan, paruh yang panjang memiliki indera pengecap yang sensitif untuk mendeteksi satwa mangsa,” kata Yus.
Burung air dikelompokkan menjadi dua, yaitu burung migran dan burung penetap. Burung migran tidak akan berbiak di daerah migrannya (misalkan Indonesia), sedangkan burung penetap akan berbiak pada tempat ia mencari makan dan menetap dan memiliki tanda jika ia sedang dalam keadaan berbiak yaitu warna bulu yang berubah menjadi lebih mencolok. Jalur migrasi burung terbagi menjadi delapan yaitu Pacific Americas, Missisippi Americas, Atlantic Americas, East Atlantic, Black sea/Mediterranean, West Asia/Africa, Central Asia dan East Asia/Australasia. Indonesia termasuk ke dalam jalur East Asia/Australasia.
Burung migran bermigrasi dari arah utara ke selatan. Untuk dapat melihat burung migran kita harus mengetahui siklus migrasi seperti yang tersaji pada gambar 1 di bawah ini:
Sesi kedua merupakan kegiatan sharing dengan Iwan Londo dari WCS-IP yang telah berpengalaman dalam pengamatan burung air dan penandaan (tagging) burung air di Sumatera. Kegiatan tagging merupakan kegiatan untuk mengetahui asal burung migran berdasarkan cincin ataupun bendera yang terdapat pada kaki burung tersebut.
”Saat ini penggunaan bendera untuk tagging lebih sering digunakan daripada cincin. Alasannya adalah apabila memakaikan cincin pada burung maka cincin tersebut harus cocok dengan ukuran kaki sehingga tidak mengganggu saat terbang ataupun mencari makan. Selain itu, sulit untuk mengidentifikasi asal burung karena burung tersebut harus ditangkap terlebih dahulu. Sedangkan, penggunaan bendera lebih efektif karena tidak perlu ditangkap terlebih dahulu dan telah ada warna tersendiri untuk tiap tempat atau negara.” kata Iwan. Saat ini, penandaan dengan bendera di Indonesia telah disepakati dengan dua warna, misalnya untuk Sumatera benderanya berwarna oranye-hitam sedangkan daerah Jawa berwarna hitam-oranye seperti pada gambar 2 di bawah ini.
Bendera yang terpasang biasanya selalu dicek ketika burung tertangkap kembali kemudian dicocokkan dengan data list yang terdapat di pusat data penandaan di Australia. Warna pada bendera akan luntur dalam waktu 5 tahun. Apabila terjadi hal tersebut maka yang berhak mengganti bendera pada burung tersebut adalah orang yang menandainya. Menurut Yus, berat bendera  kurang dari 5 persen dari berat tubuh burung.
Orang yang akan menandai burung air harus memiliki izin terlebih dahulu. Izin ini ada tiga macam yakni SIM A, SIM B, dan SIM C. SIM A diperbolehkan melakukan penandaan sendiri, SIM B diperbolehkan melakukan penandaan dalam kegiatan yang dipimpin oleh orang yang memiliki SIM A, dan SIM C diperbolehkan melakukan penandaan tetapi tidak boleh melakukan kegiatan sendiri dan harus dipimpin oleh orang yang memiliki SIM A dan B.
”Sampai saat ini perhatian terhadap pelestarian burung terestrial lebih besar dibandingkan dengan pelestarian burung air. Butuh perhatian dari berbagai pihak, salah satunya adalah mahasiswa. Akan tetapi mahasiswa saat ini sangat jarang diberikan kesempatan oleh universitas untuk melakukan magang atau kegiatan-kegiatan lapang.” kata Iwan sesaat sebelum menutup sesi diskusi. Diakuinya pelestarian burung air sangat penting karena beberapa faktor antara lain konservasi keanekaragaman hayati, jaring-jaring kehidupan, sumberdaya internasional, faktor-faktor etis dan kesenangan pribadi * (Eko Prasetio Ramadhan)

Daftar Nama-Nama Binatang/Hewan Di Indonesia Dan Dunia Internasional

Daftar Nama-Nama Binatang/Hewan Di Indonesia Dan Dunia Internasional

Sat, 31/05/2008 - 9:41pm — godam64
Berikut ini adalah list daftar nama binatang / hewan baik mamalia, reptil, serangga, ikan, burung, dsb yang sering kita lihat dalam kehidupan keseharian kita. Daftar nama-nama ini tentu masih jauh dari lengkap dan belum tentu benar, kami hanya orang biasa yang mencoba membantu kawan-kawan yang butuh referensi nama-nama binatang baik hewan lokal yang terdapat di wilayah nusantara maupun yang berada di dunia internasional.
- alapalap
- angsa
- anjing
- anoa
- antilop
- aphid
- arwana
- ayam
- ayamkalkun
- ayamkate
- babi
- badak
- bajing
- bangau
- bangsat
- banteng
- bebek
- bekantan
- bekicot
- belalang
- belatung (larva lalat)
- belibis
- belut
- beo
- berangberang
- beruang
- beruk
- beruk
- betet
- betok
- biawak
- bintanglaut
- biribiri
- bison
- blekok
- buaya
- bulbul
- bulubabi
- bunglon
- burung
- burunggereja
- burunghantu
- burungunta
- cacing
- camar
- capung
- cencorang
- cendrawasih
- cere
- cerek
- cheetah
- cicak
- codot
- cucakrawa
- cumicumi
- cupang
- dara
- domba
- duyung
- elang
- gabus
- gagak
- gajah
- gapih
- garuda
- gelatik
- gorila
- gurame
- gurita
- hamster
- harimau
- hiena
- hiu
- iguana
- ikan
- itik
- jalak
- jangkrik
- jerapah
- kadal
- kakatua
- kakiseribu
- kalajengking
- kalkun
- kalong
- kambing
- kampret
- kangguru / kanguru
- kapibara
- kasuari
- katak
- kebo
- kecebong (larva kodok)
- kecoa
- kecoak
- kelabang
- keledai
- kelelawar
- kelinci
- kenari
- keong
- kepiting
- kera
- kerang
- kerapu
- kerbau
- kijang
- koala
- kobra
- kodok
- koi
- koi
- komodo
- kucing
- kuda
- kudanil
- kudaponi
- kumbang
- kupukupu
- kurakura
- kuskus
- kutu
- labalaba
- lalat
- lalatbuah
- laler
- landak
- landaklaut
- laron
- lebah
- lele
- lemur
- lintah
- lipan
- lipas
- lobster
- lumbalumba
- lutung
- lutung
- luwak
- macan
- macankumbang
- macantutul
- makarel
- maleo
- mambruk
- marmut
- maskoki
- merak
- merpati
- milkat
- monyet
- mujaer
- musang
- ngengat
- nila
- nyamuk
- onta
- orangutan
- oskar
- owa
- panda
- parkit
- patin
- paus
- pelatuk
- penyu
- perkutut
- pesut
- pinguin
- pipit
- piranha
- piton
- rajawali
- rayap
- rubah
- rusa
- salmon
- sanca
- sapi
- sapusapu
- semut
- sepat
- serangatepung
- serigala
- setantasmania
- siamang
- singa
- siput
- soang
- sotong
- tangkasi
- tapir
- tarantula
- tarsius
- tawon
- tekukur
- tengiri
- teri
- teripang
- terwelu
- tikus
- tiram
- todak
- trenggiling
- tuna
- tupai
- uburubur
- udang
- ular
- ularderik
- ularsendok
- ulat
- undurundur
- unta
- walet
- wauwau
- wereng
- yuyu
- zebra
----
Tambahan :
- Di dunia mungkin masih sangat banyak hewan atau binatang yang belum diketahui manusia dan belum diberi nama. Untuk serangga saja jumlahnya mungkin mencapai jutaan spesies dari yang besar sampai yang kecil-kecil tidak terlihat oleh mata kita. Hewan yang berada di luar planet bumi kita (alien) sampai saat ini belum diketemukan.
- Bila ada yang kurang serta yang salah mohon maaf, situs organisasi.org ini hanya mencoba mengumpulkan nama-nama binatang yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.
- Jika anda tahu nama binatang lain yang ada di planet bumi selain yang ada di daftar tulisan di atas, silahkan jangan sungkan-sungkan untuk menuliskan nama hewan tersebut pada form isian komentar di bawah ini. Terima Kasih.

Tanaman Bahan Obat Herbal Mujarab oleh Pondok Korma Korma pada 02 September 2010 jam 0:23

Kurma Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma) atau dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan phonex dactylifer yang berbuah dan boleh dimakan, baik dalam keadaan masak maupun masih mentah. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium.
Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50 – 70 persen glukosa. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh.
Hal ini membuat gula itu harus dipecahkab terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak menbutuhkan proses demikian.
Manfaat dan khasiat kurma yaitu:
  1. Tamr (kurma kering)untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
  2. Ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi).
  3. Potasium didalam kurma berguna untuk mengatasi masalah stress, sembelit dan lemah otot. Tidak hanya itu, berkat zat besi dan kalsium yang ada pada kurma, orang bakal terhindar dari penyakit yang beresiko tinggi seperti penyakit jantung dan kencing manis.
  4. Bila dimakan oleh anak-anak, maka kurma memberi khasiat untk mencerdaskan otak mereka

Kurma Dalam Al-Qur’an Al-Karim (1)

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Alloh menyebutkannya dalam Al-Qur’an dalam 20 tempat yang berbeda[1] dengan memakai laadz pohon kurma; an-Nakhl, an-Nakhiil dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat istimewa di dalam Al-Qur’an dan sebenar-benar perkataan adalah kalaamulloh (Al-Qur’an Al-Karim).
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah menetapkan bahwasanya pohon kurma ada di bumi, kemudian Alloh mengutamakannya dengan menyebutkan ciri-ciri pohon dan buah ini:
1. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.” (QS. Ar-Rahman: 11)
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahulloh berkata, ”Alloh menyebutkan buah kurma ini secara khusus karena kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika masih basah maupun ketika telah kering.”[2]
2. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (QS. Qaaf: 10)
3. Alloh berfirman:
“Dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.” (QS. Yasiin: 67)
4. Alloh berfirman:
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagaian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ra’du: 4)
Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya sangat dianjurkan bagi perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia sedang nifas.
5. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Yaha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.’” (QS. Maryam: 25-26)
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahulloh membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya: “Tidak ada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah.”[3]
Dokter Muhammad an-Nasimi dalam kitabnya, ath-Thibb an-Nabawy wal ‘Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan: “Hikmah dari ayat yang mulia ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan makanan dan minuman yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolennya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh.”[4]
6. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ‘Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang berarti lagi dilupakan.’” (QS. Maryam: 23)
[bersambung insya Alloh]
********** Sumber: Buku “Kupas Tuntas Khasiat Kurma” oleh Zaki Rakhmawan


Menerapkan bahan bangunan yang ramah lingkungan

Penggunaan material lokal justru akan lebih menghemat biaya (biaya produksi, angkutan). Kreativitas desain sangat dibutuhkan untuk menghasilkan bangunan berbahan lokal menjadi lebih menarik, keunikan khas lokal, dan mudah diganti dan diperoleh dari tempat sekitar. Perpaduan material batu kali atau batu bata untuk fondasi dan dinding, dinding dari kayu atau gedeg modern (bambu), atap genteng, dan lantai teraso tidak kalah bagus dengan bangunan berdinding beton dan kaca, rangka dan atap baja, serta lantai keramik, marmer, atau granit. Motif dan ornamen lokal pada dekoratif bangunan juga memberikan nilai tambah tersendiri.
Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;
a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami
Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.
Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.
Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.
Dalam hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan.
Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijau yang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% – 70% volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30% – 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.