Pengikut

Sabtu, 27 November 2010

Kurma Dalam Al-Qur’an Al-Karim (1)

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain. Alloh menyebutkannya dalam Al-Qur’an dalam 20 tempat yang berbeda[1] dengan memakai laadz pohon kurma; an-Nakhl, an-Nakhiil dan an-Nakhlah. Kurma mendapat tempat istimewa di dalam Al-Qur’an dan sebenar-benar perkataan adalah kalaamulloh (Al-Qur’an Al-Karim).
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah menetapkan bahwasanya pohon kurma ada di bumi, kemudian Alloh mengutamakannya dengan menyebutkan ciri-ciri pohon dan buah ini:
1. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang memiliki kelopak mayang.” (QS. Ar-Rahman: 11)
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahulloh berkata, ”Alloh menyebutkan buah kurma ini secara khusus karena kemuliaan dan manfaat yang dikandungnya, baik ketika masih basah maupun ketika telah kering.”[2]
2. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (QS. Qaaf: 10)
3. Alloh berfirman:
“Dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.” (QS. Yasiin: 67)
4. Alloh berfirman:
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagaian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ra’du: 4)
Buah kurma mengandung banyak manfaat, di antaranya sangat dianjurkan bagi perempuan yang hamil dan yang akan segera melahirkan. Bahkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti ‘Imran untuk memakan buah kurma ini ketika ia sedang nifas.
5. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Yaha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.’” (QS. Maryam: 25-26)
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahulloh membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya: “Tidak ada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah.”[3]
Dokter Muhammad an-Nasimi dalam kitabnya, ath-Thibb an-Nabawy wal ‘Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan: “Hikmah dari ayat yang mulia ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan makanan dan minuman yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolennya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh.”[4]
6. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ‘Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang berarti lagi dilupakan.’” (QS. Maryam: 23)
[bersambung insya Alloh]
********** Sumber: Buku “Kupas Tuntas Khasiat Kurma” oleh Zaki Rakhmawan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar